Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai isu Presiden RI Joko Widodo yang bakal cawe-cawe pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 terkesan terlalu konspiratif.

Willy Aditya menganggap isu-isu yang bergulir terkait dengan pencalonan dalam pilkada masih bersifat dinamika belaka. Dalam hal ini, Partai NasDem bakal memiliki prasangka-prasangka yang positif.

"Kami positive thinking, kami husnudzon saja karena ini sinergi. Kalau itu dikaji, nanti enggak selesai-selesai," kata Willy setelah menggelar konferensi pers terkait dengan persiapan Kongres III Partai NasDem di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Habsyi mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang Pangarep yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepada partai-partai politik untuk maju pada Pilkada Jakarta.

Dalam hal tersebut, Kaesang disodorkan ingin dipasangkan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun, hal itu sudah dibantah oleh pihak Istana.
​​​​
Willy pun enggan menanggapi lebih jauh terkait dengan pernyataan Sekjen PKS soal Jokowi menyodorkan Kaesang.

Menurut dia, kebenaran isu tersebut bisa dikonfirmasikan lagi kepada yang bersangkutan.

Namun, sejauh ini Partai NasDem belum menerima sodoran nama putra bungsu Presiden Jokowi itu untuk Pilkada Jakarta.

Dikatakan bahwa bahwa partai yang dipimpin oleh Surya Paloh tersebut bakal beri kontribusi yang terbaik untuk Jakarta, khususnya dalam pilkada.

NasDem, kata dia, akan menjadi partai yang terakhir dalam menerbitkan surat rekomendasi bagi calon gubernur dalam Pilkada Jakarta.

"DKI ini banyak lucu-lucuannya teman-teman. Siapa yang digadang-gadang, tetapi siapa yang diberi rekomendasi gitu. Jadi, kita lihat saja," katanya.

Baca juga: PKB bantah disodori nama Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta
Baca juga: PAN tidak pernah ditawari Jokowi untuk usung Kaesang

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024